PENDAHULUAN
Darwinisme
menganggap seluruh kehidupan di bumi sebagai suatu hasil mutasi yang
tidak disengaja atau terjadi karena sileksi alam yang meniadakan
perencanaan cerdas dari Sang Pencipta. Mereka mengumpulkan seluruh
struktur cacat dan organ-organ yang dianggap sisa, tidak memiliki
kegunaan pada makhluk hidup.
Dalam daftar organ
sisa yang dibuat oleh ahli anatomi Jerman, R. Wiedersheim tahun 1895
memuat sekitar 100 struktur, termasuk kelopak mata, usus buntu dan
tulang ekor yang tidak berguna. Seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan, dinyatakan bahwa usus buntu merupakan bagian dari system
limfatik. Sebuah publikasi kedokteran tahun 1997 menyebutkan bahwa;
thymus, hati, limpa, sumsum tulang, amandel, bintik-bintik dalam usus
halus, dan usus buntu termasuk dari bagian limfatik yang membantu
melawan infeksi.
Dan telah dinyatakan
juga bahwa tulang ekor, yang dianggap organ sisa, adalah penyangga
tulang-tulang di sekitar panggul dan merupakan titik pertemuan dari
beberapa otot kecil. Dan karena alasan inilah, tidaklah mungkin untuk
duduk nyaman tanpa tulang ekor.
Seluruh rahasia manusia terletak pada
tulang ekornya. Selebihya , pertumbuhan fisik dengan menggunakan air
bumi dan unsure-unsurnya kembali pada dari mana ia datang. Dengan
demikian , subtansi materiil di dalam diri manusia sesungguhnya
adalah sebaris tulang berukuran sangat kecil bak biji sawi, namun
tidak akan pernah binasa seperti yang disebut-sebut oleh rasulullah
sejak 1400 tahun silam dengan nama “tulang ekor”(‘ajab
adz-dzanab).
Makalah ini aka membahas apa saja
keajaiban di balik tulang ekor manusia yang telah disebutkan dalam
sebuah hadis yang berkualitas shahih,yang diriwayatkan oleh abu
huraiarah yang terdapat dalm kitab shahih imam muslim. (2955).
BAB
I
PEMBAHASAN
- Redaksi hadist
و
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ
حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ يَعْنِي
الْحِزَامِيَّ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ
عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ ابْنِ
آدَمَ يَأْكُلُهُ التُّرَابُ إِلَّا
عَجْبَ الذَّنَبِ مِنْهُ خُلِقَ وَفِيهِ
يُرَكَّبُ
Seluruh
(bagian tubuh)anak adam akan dimakan tanah kecuali tulang
ekor.darinyalah ia diciptakan dan dengannyalah ia dirakit kembali.1
- Takhrij hadist
Hadis
diatas terdapat juga di kitab-kitab yang lain seperti halnya di bawah
ini :
الرقم
|
الباب
|
الكتاب
|
الرقم
|
4440
|
تفسير
القران
|
البخاري
|
1
|
4554
|
تفسير
القران
|
البخاري
|
2
|
2050
|
الجنائز
|
النسئ
|
3
|
4118
|
السنة
|
ابو
داوود
|
4
|
4356
|
الزهد
|
بن
مجه
|
5
|
7833
|
بقي
مسند المكثرين
|
احمد
|
6
|
7934
|
بقي
مسند المكثرين
|
احمد
|
7
|
9163
|
بقي
مسند المكثرين
|
احمد
|
8
|
10072
|
بقي
مسند المكثرين
|
احمد
|
9
|
503
|
الجنائز
|
ملك
|
10
|
- Ulasan Hadis
Hadis
nabawi ini hadir sebagai penjelasan atas fieman Allah SWT,(QS.Qaf
(50):4)
Artinya
: Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi
dari (tubuh-tubuh) mereka, dan pada sisi Kamipun ada kitab yang
memelihara (mencatat).
Dari petunjuk hadis nabawi dan ayat
suci ini, dapat ditarik benang merah bahwa setelah tubuh orang-orang
yang meninggal dunia yang ada di kubur terurai menjadi
komponen-komponen dasar penyusunnya, yaitu air dan debu bumi, maka
tidak ada yang tersisa kecuali satu komponen penting. Karena itu,
ayat suci diatas meyinggung ihwal air dan debu dengan ungkapan “
apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka”.
Seolah-olah yang asli dari diri mereka adalah apa yang tersisa
setelah hilangnya semua itu. Hadis-hadis rasulullah juga menjelaskan
apa yang tersisa dari tubuh mayit setelah mengalami penguraian, yaitu
tulang ekor. Ia adalah tulang mirip biji sawi yang menjadi pangkal
penciptaan,dan akan menjadi titik mula perakitan kembali manusia pada
hari kebangkitan, sehingga dapat dikatakan bahwa ia adalah komponen
terpenting di dalam tubuh manusia.2
- Syawahid al-hadist
Bukhari 4554
حَدَّثَنِي
مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ
عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا
بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُونَ
قَالَ أَرْبَعُونَ يَوْمًا قَالَ أَبَيْتُ
قَالَ أَرْبَعُونَ شَهْرًا قَالَ أَبَيْتُ
قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً قَالَ أَبَيْتُ
قَالَ ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مِنْ
السَّمَاءِ مَاءً فَيَنْبُتُونَ كَمَا
يَنْبُتُ الْبَقْلُ لَيْسَ مِنْ
الْإِنْسَانِ شَيْءٌ إِلَّا يَبْلَى
إِلَّا عَظْمًا وَاحِدًا وَهُوَ عَجْبُ
الذَّنَبِ وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Nasa’I
2050
أَخْبَرَنَا
قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ وَمُغِيرَةُ
عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كُلُّ بَنِي آدَمَ وَفِي
حَدِيثِ مُغِيرَةَ كُلُّ ابْنِ آدَمَ
يَأْكُلُهُ التُّرَابُ إِلَّا عَجْبَ
الذَّنَبِ مِنْهُ خُلِقَ وَفِيهِ يُرَكَّبُ
- Pembuktian sains
Sebagian besar
manusia menganggap tulang ekor yang terletak di bagian bawah ruas
tulang belakang sebagai organ sisa yang tidak memiliki fungsi
berarti. Anggapan ini juga dikuatkan oleh seorang ahli anatomi
berkebangsaan Jerman, R Wiedersheim. Pada tahun 1895, ia membuat
daftar 100 struktur anatomi tubuh yang dianggap tidak memiliki fungsi
tersebut. Salah satunya adalah tulang ekor. Namun, seiring kemajuan
tekhnologi, fungsi organ tersebut kian terkuak. Tulang ekor menyangga
tulang-tulang di sekitar panggul dan merupakan titik pertemuan dari
beberapa otot kecil. Tanpa tulang ini, manusia tidak akan bisa duduk
nyaman.
Sisi ajaib tulang
ekor ini pun telah ditemukan. Oleh Han
Spemann,
ilmuwan Jerman yang berhasil mendapatkan hadia nobel bidang
Kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan
bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk
hidup bermula. Dalam penelitiannya, ia memotong tulang ekor dari
sejumlah hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio-embrio
lain. Hasilnya, tulang ekor ini tumbuh sebagai janin kedua di dalam
janin tuan rumah. Untuk itulah Han menyebutnya dengan “The
Primary Organizer”
atau pengorganisir pertama.
Pada saat sperma
membuahi ovum
(sel telur), maka pembentukan janin dimulai. Ketika ovum
telah
terbuahi (zigot),
ia terbelah menjadi dua sel dan terus berkembang biak. Sehingga
terbentuklah embryonic
disk
(lempengan embrio) yang memiliki dua lapisan. Pertama, External
Epiblast
yang terdiri dari cytotrophoblasts,
berfungsi menyuplai makanan embrio pada dinding uterus, dan
menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar pada dinding
uterus. Sedangkan lapisan kedua, Internal
Hypoblast
yang telah ada sejak pembentukan janin pertama kalinya. Pada hari
ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio dengan
bagian belakang yang disebut primitive
node
(gumpalan sederhana).
Dari sinilah
beberapa unsure dan jaringan, seperti ectoderm,
mesoderm, dan endoderm
terbentuk. Ectoderm,
membentuk kulit dan sistem syaraf pusat. Mesoderm,
membentuk otot halus sistim digestive
(pencernaan), otot skeletal (kerangka), sistem sirkulasi, jantung,
tulang pada bagian kelamin, dan sistem urine (selain kandung kemih),
jaringan subcutaneous,
sistem limpa, limpa dan kulit luar. Sedangkan, Endoderm,
membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem pernafasan,
organ-orang yang berhubungan dengan sistem digestive (seperti hati
dan pancreas), kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran
pendengaran. Gumpalan sederhana inilah yang mereka sebut sebagai
tulang ekor.
Dr. Othman al
Djilani dan Syaikh Abdul Majid juga melakukan penelitian serupa. Pada
bulan Ramadhan 1423 H, mereka berdua memanggang tulang ekor dengan
suhu tinggi selama sepuluh menit. Tulang pun berubah, menjadi hitam
pekat. Kemudian, keduanya membawa tulang itu ke al Olaki Laboratory,
Sana’a, Yaman, untuk dianalisis. Setelah diteliti oleh Dr. al
Olaki, pfofesor bidang histology dan pathologi di Sana’a
University, ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor
tidak terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukan
pembakaran lebih lama.
Lebih dari itu, –dan
ini yang terpenting-, ‘ajbu
dz-dzanab,
atau tulang ekor –sari
rikadatu
atau relix
dalam
bahasa Hindu-Budha-, berdasarkan penelitian mutakhir, sebagaimana
yang disampaikan oleh Jamil Zaini, Trainer Asia Tenggara Kubik
Jakarta ketika mengisi acara buka puasa bersama di al Azhar-Solo Baru
dengan tajuk, “Inspiring
Day; Inspiring The Spirit of Life”,
tulang ekor ini merekam semua perbuatan anak Adam, dari sejak lahir
hingga meninggal dunia. Ia merekam semua perbuatan baik-buruk mereka.
Dan perbuatan mereka ini akan berpengaruh pada kondisi tulang
ekornya. Putih bersih atau hitam kotor. Semakin banyak energy positif
atau kebaikan seseorang maka semakin bersih tulang ekornya, dan
semakin banyak energy negative atau keburukan seseorang maka semakin
hitamlah tulang ekornya. Dalam tradisi hindu-budha, mayat orang yang
mati dari mereka akan dibakar, dan di antara yang dicari setelah
mayit menjadi abu adalah tulang ekornya. Mereka ingin melihat apa
warna tulang ekornya; putih atau hitam. Pak Jamil pun menjelaskan
bahwa sekira tahun 2004 ada pameran tulang ekornya Shidarta Gawtama.
Tulang ekornya Shidarta Gawtama putih bening bersih, ini karena
energy positif yang dilakukan oleh Shidarta Gawtama banyak. Dari
sinilah, balasan pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar.
Dari tulang ekor inilah, manusia akan kembali dicipta, dan mereka
akan diberi balasan sesuai dengan kadar amal-amal mereka. Ajaibnya,
ini semua sudah disabdakan oleh Nabi berpuluh abad yang lalu.
لَيْسَ
مِنَ الإِنْسَانِ شَىْءٌ إِلاَّ يَبْلَى
إِلاَّ عَظْمًا وَاحِدًا وَهْوَ عَجْبُ
الذَّنَبِ ، وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Tiada bagian
dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu
tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari
kiamat.”
(HR. al Bukhari, nomor 4935).
Dari petunjuk hadist
di atas, Ilmuwan muslim pada paruh kedua abad ke-20 telah mendasarkan
pemahaman mereka mengenai kemukjizatan hadis tentang tulang ekor ini
pada kaidah pengetahuan yang paling dasar, yaitu “Tulang ekor
merupakan bagian pertama yang tumbuh dari janin, biasa disebut dengan
primitive
streak,
yaitu bagian utama yang terbentuk pada minggu ketiga”. Hal ini
membuktikan kebenaran sabda Rasulullah Saw, “Dari
tulang ekorlah kalian akan dibangkitkan.”3
KESIMPULAN
Dari uraian diatas, dapat ditarik
ksimpulan bahwasanya, setiap organ manusia diciptakan dengan berbagai
keajaiban, salah satunya adalah tulang ekor manusia, keterangan dalam
hadis yang menyatakan bahwa “Seluruh
(bagian tubuh)anak adam akan dimakan tanah kecuali tulang
ekor.darinyalah ia diciptakan dan dengannyalah ia dirakit kembali”
ternyata dapat
dibuktikan secara ilmiah oleh para peneliti baik dari jerman maupun
dari yang lainnya, dari hasil penelitian itu mengatakan bahwasanya
tulang ekor tidak akan binasa, manusia terbentuk dari tulang ini pada
fase janin. Dan bagian yang paling terpenting yang tersisa dari tubuh
mayit adalah tulang ekornya yang tidak akan pernah binasa, sementara
jasadnya akan terurai menjadi unsur-unsur awlnya air dan debu tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Software
mausu’ah
Najjar,
Zaghlul An- “Pembuktian
Sains dalam Sunnah”,
(Sinar Grafika, Jakarta; 2007), jilid 3. terj. Zidni Ilham
1
Software mausu’ah kitab shahih imam muslim no 2955
2
Dr.Zaghlul An-Najjar.pembuktian sains dan sunnah.(jakarta:2007).
AMZAH, jilid 3 ,hlm. 224
3
http://www.oaseimani.com/keajaiban-tulang-ekor.html
diakses pada tanggal 20 maret 2012 pukul 2.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar