Kamis, 29 Maret 2012

PENDAHULUAN
Darwinisme menganggap seluruh kehidupan di bumi sebagai suatu hasil mutasi yang tidak disengaja atau terjadi karena sileksi alam yang meniadakan perencanaan cerdas dari Sang Pencipta. Mereka mengumpulkan seluruh struktur cacat dan organ-organ yang dianggap sisa, tidak memiliki kegunaan pada makhluk hidup.
Dalam daftar organ sisa yang dibuat oleh ahli anatomi Jerman, R. Wiedersheim tahun 1895 memuat sekitar 100 struktur, termasuk kelopak mata, usus buntu dan tulang ekor yang tidak berguna. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, dinyatakan bahwa usus buntu merupakan bagian dari system limfatik. Sebuah publikasi kedokteran tahun 1997 menyebutkan bahwa; thymus, hati, limpa, sumsum tulang, amandel, bintik-bintik dalam usus halus, dan usus buntu termasuk dari bagian limfatik yang membantu melawan infeksi.
Dan telah dinyatakan juga bahwa tulang ekor, yang dianggap organ sisa, adalah penyangga tulang-tulang di sekitar panggul dan merupakan titik pertemuan dari beberapa otot kecil. Dan karena alasan inilah, tidaklah mungkin untuk duduk nyaman tanpa tulang ekor.
Seluruh rahasia manusia terletak pada tulang ekornya. Selebihya , pertumbuhan fisik dengan menggunakan air bumi dan unsure-unsurnya kembali pada dari mana ia datang. Dengan demikian , subtansi materiil di dalam diri manusia sesungguhnya adalah sebaris tulang berukuran sangat kecil bak biji sawi, namun tidak akan pernah binasa seperti yang disebut-sebut oleh rasulullah sejak 1400 tahun silam dengan nama “tulang ekor”(‘ajab adz-dzanab).
Makalah ini aka membahas apa saja keajaiban di balik tulang ekor manusia yang telah disebutkan dalam sebuah hadis yang berkualitas shahih,yang diriwayatkan oleh abu huraiarah yang terdapat dalm kitab shahih imam muslim. (2955).



BAB I
PEMBAHASAN

  1. Redaksi hadist
و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ يَعْنِي الْحِزَامِيَّ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ ابْنِ آدَمَ يَأْكُلُهُ التُّرَابُ إِلَّا عَجْبَ الذَّنَبِ مِنْهُ خُلِقَ وَفِيهِ يُرَكَّبُ
Seluruh (bagian tubuh)anak adam akan dimakan tanah kecuali tulang ekor.darinyalah ia diciptakan dan dengannyalah ia dirakit kembali.1
  1. Takhrij hadist
Hadis diatas terdapat juga di kitab-kitab yang lain seperti halnya di bawah ini :
الرقم
الباب
الكتاب
الرقم
4440
تفسير القران
البخاري
1
4554
تفسير القران
البخاري
2
2050
الجنائز
النسئ
3
4118
السنة
ابو داوود
4
4356
الزهد
بن مجه
5
7833
بقي مسند المكثرين
احمد
6
7934
بقي مسند المكثرين
احمد
7
9163
بقي مسند المكثرين
احمد
8
10072
بقي مسند المكثرين
احمد
9
503
الجنائز
ملك
10

  1. Ulasan Hadis
Hadis nabawi ini hadir sebagai penjelasan atas fieman Allah SWT,(QS.Qaf (50):4)
          
Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka, dan pada sisi Kamipun ada kitab yang memelihara (mencatat).
Dari petunjuk hadis nabawi dan ayat suci ini, dapat ditarik benang merah bahwa setelah tubuh orang-orang yang meninggal dunia yang ada di kubur terurai menjadi komponen-komponen dasar penyusunnya, yaitu air dan debu bumi, maka tidak ada yang tersisa kecuali satu komponen penting. Karena itu, ayat suci diatas meyinggung ihwal air dan debu dengan ungkapan “ apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka”. Seolah-olah yang asli dari diri mereka adalah apa yang tersisa setelah hilangnya semua itu. Hadis-hadis rasulullah juga menjelaskan apa yang tersisa dari tubuh mayit setelah mengalami penguraian, yaitu tulang ekor. Ia adalah tulang mirip biji sawi yang menjadi pangkal penciptaan,dan akan menjadi titik mula perakitan kembali manusia pada hari kebangkitan, sehingga dapat dikatakan bahwa ia adalah komponen terpenting di dalam tubuh manusia.2
  1. Syawahid al-hadist
Bukhari 4554
حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُونَ قَالَ أَرْبَعُونَ يَوْمًا قَالَ أَبَيْتُ قَالَ أَرْبَعُونَ شَهْرًا قَالَ أَبَيْتُ قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً قَالَ أَبَيْتُ قَالَ ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مِنْ السَّمَاءِ مَاءً فَيَنْبُتُونَ كَمَا يَنْبُتُ الْبَقْلُ لَيْسَ مِنْ الْإِنْسَانِ شَيْءٌ إِلَّا يَبْلَى إِلَّا عَظْمًا وَاحِدًا وَهُوَ عَجْبُ الذَّنَبِ وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Nasa’I 2050
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ وَمُغِيرَةُ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ بَنِي آدَمَ وَفِي حَدِيثِ مُغِيرَةَ كُلُّ ابْنِ آدَمَ يَأْكُلُهُ التُّرَابُ إِلَّا عَجْبَ الذَّنَبِ مِنْهُ خُلِقَ وَفِيهِ يُرَكَّبُ
  1. Pembuktian sains
Sebagian besar manusia menganggap tulang ekor yang terletak di bagian bawah ruas tulang belakang sebagai organ sisa yang tidak memiliki fungsi berarti. Anggapan ini juga dikuatkan oleh seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman, R Wiedersheim. Pada tahun 1895, ia membuat daftar 100 struktur anatomi tubuh yang dianggap tidak memiliki fungsi tersebut. Salah satunya adalah tulang ekor. Namun, seiring kemajuan tekhnologi, fungsi organ tersebut kian terkuak. Tulang ekor menyangga tulang-tulang di sekitar panggul dan merupakan titik pertemuan dari beberapa otot kecil. Tanpa tulang ini, manusia tidak akan bisa duduk nyaman.
Sisi ajaib tulang ekor ini pun telah ditemukan. Oleh Han Spemann, ilmuwan Jerman yang berhasil mendapatkan hadia nobel bidang Kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk hidup bermula. Dalam penelitiannya, ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio-embrio lain. Hasilnya, tulang ekor ini tumbuh sebagai janin kedua di dalam janin tuan rumah. Untuk itulah Han menyebutnya dengan “The Primary Organizer” atau pengorganisir pertama.
Pada saat sperma membuahi ovum (sel telur), maka pembentukan janin dimulai. Ketika ovum telah terbuahi (zigot), ia terbelah menjadi dua sel dan terus berkembang biak. Sehingga terbentuklah embryonic disk (lempengan embrio) yang memiliki dua lapisan. Pertama, External Epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts, berfungsi menyuplai makanan embrio pada dinding uterus, dan menyalurkan nutrisi dari darah dan cairan kelenjar pada dinding uterus. Sedangkan lapisan kedua, Internal Hypoblast yang telah ada sejak pembentukan janin pertama kalinya. Pada hari ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang embrio dengan bagian belakang yang disebut primitive node (gumpalan sederhana).
Dari sinilah beberapa unsure dan jaringan, seperti ectoderm, mesoderm, dan endoderm terbentuk. Ectoderm, membentuk kulit dan sistem syaraf pusat. Mesoderm, membentuk otot halus sistim digestive (pencernaan), otot skeletal (kerangka), sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian kelamin, dan sistem urine (selain kandung kemih), jaringan subcutaneous, sistem limpa, limpa dan kulit luar. Sedangkan, Endoderm, membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem pernafasan, organ-orang yang berhubungan dengan sistem digestive (seperti hati dan pancreas), kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran pendengaran. Gumpalan sederhana inilah yang mereka sebut sebagai tulang ekor.
Dr. Othman al Djilani dan Syaikh Abdul Majid juga melakukan penelitian serupa. Pada bulan Ramadhan 1423 H, mereka berdua memanggang tulang ekor dengan suhu tinggi selama sepuluh menit. Tulang pun berubah, menjadi hitam pekat. Kemudian, keduanya membawa tulang itu ke al Olaki Laboratory, Sana’a, Yaman, untuk dianalisis. Setelah diteliti oleh Dr. al Olaki, pfofesor bidang histology dan pathologi di Sana’a University, ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak terpengaruh. Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukan pembakaran lebih lama.
Lebih dari itu, –dan ini yang terpenting-, ‘ajbu dz-dzanab, atau tulang ekor –sari rikadatu atau relix dalam bahasa Hindu-Budha-, berdasarkan penelitian mutakhir, sebagaimana yang disampaikan oleh Jamil Zaini, Trainer Asia Tenggara Kubik Jakarta ketika mengisi acara buka puasa bersama di al Azhar-Solo Baru dengan tajuk, “Inspiring Day; Inspiring The Spirit of Life”, tulang ekor ini merekam semua perbuatan anak Adam, dari sejak lahir hingga meninggal dunia. Ia merekam semua perbuatan baik-buruk mereka. Dan perbuatan mereka ini akan berpengaruh pada kondisi tulang ekornya. Putih bersih atau hitam kotor. Semakin banyak energy positif atau kebaikan seseorang maka semakin bersih tulang ekornya, dan semakin banyak energy negative atau keburukan seseorang maka semakin hitamlah tulang ekornya. Dalam tradisi hindu-budha, mayat orang yang mati dari mereka akan dibakar, dan di antara yang dicari setelah mayit menjadi abu adalah tulang ekornya. Mereka ingin melihat apa warna tulang ekornya; putih atau hitam. Pak Jamil pun menjelaskan bahwa sekira tahun 2004 ada pameran tulang ekornya Shidarta Gawtama. Tulang ekornya Shidarta Gawtama putih bening bersih, ini karena energy positif yang dilakukan oleh Shidarta Gawtama banyak. Dari sinilah, balasan pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar. Dari tulang ekor inilah, manusia akan kembali dicipta, dan mereka akan diberi balasan sesuai dengan kadar amal-amal mereka. Ajaibnya, ini semua sudah disabdakan oleh Nabi berpuluh abad yang lalu.
لَيْسَ مِنَ الإِنْسَانِ شَىْءٌ إِلاَّ يَبْلَى إِلاَّ عَظْمًا وَاحِدًا وَهْوَ عَجْبُ الذَّنَبِ ، وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat.” (HR. al Bukhari, nomor 4935).
Dari petunjuk hadist di atas, Ilmuwan muslim pada paruh kedua abad ke-20 telah mendasarkan pemahaman mereka mengenai kemukjizatan hadis tentang tulang ekor ini pada kaidah pengetahuan yang paling dasar, yaitu “Tulang ekor merupakan bagian pertama yang tumbuh dari janin, biasa disebut dengan primitive streak, yaitu bagian utama yang terbentuk pada minggu ketiga”. Hal ini membuktikan kebenaran sabda Rasulullah Saw, “Dari tulang ekorlah kalian akan dibangkitkan.”3




KESIMPULAN
Dari uraian diatas, dapat ditarik ksimpulan bahwasanya, setiap organ manusia diciptakan dengan berbagai keajaiban, salah satunya adalah tulang ekor manusia, keterangan dalam hadis yang menyatakan bahwa “Seluruh (bagian tubuh)anak adam akan dimakan tanah kecuali tulang ekor.darinyalah ia diciptakan dan dengannyalah ia dirakit kembali” ternyata dapat dibuktikan secara ilmiah oleh para peneliti baik dari jerman maupun dari yang lainnya, dari hasil penelitian itu mengatakan bahwasanya tulang ekor tidak akan binasa, manusia terbentuk dari tulang ini pada fase janin. Dan bagian yang paling terpenting yang tersisa dari tubuh mayit adalah tulang ekornya yang tidak akan pernah binasa, sementara jasadnya akan terurai menjadi unsur-unsur awlnya air dan debu tanah.



DAFTAR PUSTAKA
Software mausu’ah
Najjar, Zaghlul An- “Pembuktian Sains dalam Sunnah”, (Sinar Grafika, Jakarta; 2007), jilid 3. terj. Zidni Ilham



















1 Software mausu’ah kitab shahih imam muslim no 2955

2 Dr.Zaghlul An-Najjar.pembuktian sains dan sunnah.(jakarta:2007). AMZAH, jilid 3 ,hlm. 224

3 http://www.oaseimani.com/keajaiban-tulang-ekor.html diakses pada tanggal 20 maret 2012 pukul 2.00 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar